Selamat Datang di Blog Ninosnina ^_^

Bintang-ku

Senin, 18 Mei 2015

KUTIPAN KATA INDAH SUPERNOVA KARYA DEE

SUPERNOVA
KSATRIA, PUTRI DAN BINTANG JATUH
(THE KNIGHT, PRINCESS, AND SHOOTING STAR)
DEWI LESTARI
“DEE”



Ksatria jatuh cinta pada putri bungsu dari kerajaan bidadari
Sang putri naik ke langit
Ksatria kebingungan,
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang
Tapi tidak tahu caranya terbang
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu
Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon
Ksatria lalu belajar pada burung gereja
Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara
Ksatria kemudian berguru pada burung elang
Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi,
Ksatria sedih tapi tak putus asa
Ksatria memohon pada angin
Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi
Lebih tinggi dari gunung dan awan
Namun sang putri masih jauh di awang-awang
Dan tak ada angin yang mampu menusuk langit
Ksatria sedih dan kali ini putus asa
Sampai satu malam ada bintang jatuh
Yang berhenti mendengar tangis dukanya
Ia menawari ksatria untuk melesat secepat cahaya
Melesat cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit dijadikan satu
Namun, kalau ksatria tak mampu mendarat tepat di putrinya
Ia akan mati hancur dalam kecepatan membahayakan
Menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat.
Ksatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada bintang jatuh menjadi sebuah nyawa
Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan
Bintang jatuh menggenggam tangannya,
“inilah perjalanan sebuah cinta sejati, ia berbisik, tutuplah matamu, ksatria”.
Katakanlah untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya.
Melesatlah mereka berdua. Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati ksatria mungil.
Tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta, dan ia merasakannya, “berhenti”.
Bintang jatuh pun melongok ke bawah dan ia pun melihat sosok putri cantik yang kesepian.
Bersinar bagaikan gugus orion ditengah kelamnya galaksi.
Ia pun jatuh hati.
Dilepaskannya genggaman itu sewujud nyawa
Yang berbentuk atas cinta dan percaya
Ksatria melesat menuju kehancuran
Sementara sang bintang mendarat turun untuk dapatkan sang putri
Ksatria yang malang,
Sebagai balasannya, dilangit kutub dilukiskan aurora

Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati ksatria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar