Kerajaan
Islam Pertama di Nusantara
Kerajaan
Samudera pasai bukanlah kerajaan Islam pertama di Nusantara. Jauh sebelum
Kerajaan Samudera Pasai berdiri, tepatnya pada abad ke-3 Hijriyah atau abad
ke-9 Masehi, di Sumatra telah berdiri Kerajaan Perlak.
Raja pertama Kerajaan
Perlak adalah Sayid Abdul Aziz yang bergelar Sultan Allaiddin Sayid Maulana
Abdul Aziz Syah.
Pada
masa Kerajaan Perlak, perekonomian telah maju dengan pesat. Hal ini ditunjukkan
dengan ditemukan mata uang yang lebih tua dari mata uang Kerajaan Samudera
Pasai. Mata uang yang dipakai pada masa Kerajaan Perlak sebagai berikut.
- Mata uang “Dirham” ditemukan di Kampung Paya, Meuligou
- Mata uang “Kupang” ditemukan di Kampung Sarah Pineung, Kerukunan Biang Simpo Perlak, di selatan Kota Perlak.
- Mata uang kuningan/tembaga.Ketiga mata uang tersebut bertuliskan huruf Arab.
Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan yang berdiri pada tahun 840 ini berakhir pada tahun 1292 setelah bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai. Bukti
sejarah adanya masyarakat dan kerajaan Islam pertama di Indonesia dilaporkan oleh Marco Polo dan Venezia yang singgah di Kerajaan Perlak dalam perjalanan pulang ke Italia tahun .1292. Di Perlak, Marco Polo menjumpai adanya penduduk yang telah memeluk Islam dan pedagang Islam dari India yang menyebarkan agama Islam.
Sejak berdiri sampai bergabungnya Perlak dengan Samudra Pasai, terdapat 19 orang raja yang memerintah. Raja yang pertama ialah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (840—964). Setelah pengangkatan ini, Bandar Perlak diubah menjadi Bandar Khalifah. Kerajaan Perlak mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat (1225—1263). Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat terutama dalam bidang pendidikan Islam dan perluasan dakwah Islamiah.
Sultan menikahkan dua putrinya, yaitu Putri Ganggang Sari (Putri Raihani) dengan Sultan Malik al Saleh dan Samudra Pasai serta Putri Ratna Kumala dengan Raja Tumasik (Singapura sekarang), Sultan Muhammad Syah. Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat kemudian digantikan oleh Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Jouhan Berdaulat yang merupakan sultan terakhir Perlak. Setelah dia wafat, Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai yang dipimpin oleh Sultan Malik al Thahir I (Putra Sultan Malik al Saleh dengan Putri Ganggang Sari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar