Ada
saat aku berusaha membunuh jiwaku...
Biar
kuambil peluru itu
Ada
saat hatiku sekarat
Biar
kumeregang untukmu
Dan
pada saat aku melesat
Aku
melepaskanmu dengan kebebasan mutlah
Aku
mencintaimu
Lebih
dari yang kau tahu
Kau
mencintai dirimu
Lebih
dari yang kau tahu
Betapapun
dalamnya kebahagiaan itu
Selalu
ada kekecewaan yang sama dalam
Jadikan
hatimu cermin
Dan
bercerminlah disana
Temukan
keagungan sahabat nan mulia
Saat
kau sayang seseorang kau menyebutkan namanya dengan cara yang berbeda
Rasionalitas
memang musuh utama dalam agenda setiap gen di bumi ini menebalkan rantai reaksi
kita sehingga tingkah laku
Manusia
seringkali membingungkan terlalu ragu-ragu
Dalam
diammu, aku mendengar banyak suara
Diammu
berkata-kata
Aku
tidak ingin bersamamu cuma karena enggan sendiri
Kau
tidak layak untuk itu
Seseorang
semestinya memutuskan bersama orang lain
Karena
menemukan keutuhan bercermin bukan ketakutannya akan sepi
Tidak
selalu yang kita pikirkan itu benar
Tidak
selalu yang kita sangkakan itu kebenaran
Kalau
kita tidak mengerti alasan yang sebenarnya bukan berarti semu
Jadi
buruk dan salah menurut versi kita sendiri
Aku
jatuh cinta pada seseorang
Yang
hanya mampu aku nikmati bayangannya saja tanpa bisa aku miliki
Seseorang
yang bagaikan bintang jatuh datang sekelebat lalu hilang sebelum tangan ini
menggapainya seseorang yang hanya mampu aku kirimi isyarat sehalus udara, awan,
langit, atau hujan hanya isyarat.
Ajarkan
aku menjadi naif
Senaif
dirimu yang masih bisa tertawa
Senaif
kebahagiaan di alam kita berdua
Karena
setiap detik di kala kenyataan
Mulai
bersinggungan
Aku
rasakan sakit yang nyaris tak tertahankan
Atau
ajarkan aku menjadi penipu apabila ternyata kau merasakan sakit itu dalam
tawamu
Kenangan
itu cuma hantu di sudut pikiran
Selama
kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa
Selamanya
dia akan tetap jadi hantu
Nggak
akan pernah jadi kenyataan
Hidup
memang aneh
Banyak
penjelasan di dalam ketidakpastiaan
Kita
tidak tahu dan tak pernah tahu pasti
Tahu
hingga semuanya berlalu
Benar
atau salah
Dituruti
atau tidak dituruti
Pada
akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu
Mari
berkelana dengan rapat tapi tak dibebas janganlah saling membendung apabila tak
ingin tersandung
Pegang
tanganku tapi jangan terlalu erat
Karena
aku ingin seiring bukan digiring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar