Selamat Datang di Blog Ninosnina ^_^

Bintang-ku

Sabtu, 24 Desember 2011

Analisis Sosial Universitas Muhammadiyah Purwokerto


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menunjukkan perkembangan yang positif. Berdirinya kampus-kampus baru menunjukkan semakin tingginya kesadaran dan arti pentingnya sebuah pendidikan. Kebutuhan tersebut ditanggapi oleh pihak-pihak akademisi dengan mendirikan kampus-kampus dalam bentuk sekolah tinggi, perguruan tinggi maupun akademi. Purwokerto sebagai ibukota Banyumas yang merupakan kota yang mempunyai prospek cerah di Jawa Tengah juga menunjukkan hal yang sama. Banyaknya kampus-kampus swasta telah memberikan alternatif pilihan kepada calon-calon mahasiswa yang tidak lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta. Keberadaan kampus-kampus swasta ini telah membuat kota Purwokerto menjadi kota pendidikan yang siap mencetak calon generasi penerus bangsa. Di antara perguruan tinggi swasta yang ada di Purwokerto, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kampus ini didirikan pada tahun 1965 atas prakarsa tokoh-tokoh dan pimpinan Muhammadiyah Daerah Purwokerto.
Selanjutnya kampus ini telah berkembang pesat dengan memiliki dua lokasi kampus. Kampus I Universitas Muhammadiyah Purwokerto berada di Jalan Raya Dukuhwaluh dan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto berada di Jalan Letjen Soepardjo Roestam Km 7. Di kampus I inilah kegiatan belajar mengajar dipusatkan. Selanjutnya, kampus ini disebut kampus pusat. Di kampus pusat inilah berbagai fakultas dan jurusan memusatkan kegiatan akademisnya. Keberadaan kampus pusat ini pun membuat masyarakat setempat, desa dan kelurahan di sekitar kampus mengalami perubahan.
Dampak positif yang langsung dirasakan adalah berkembangnya sektor perekonomian. Desa dan kelurahan yang dulunya sepi kini berubah menjadi daerah yang ramai dengan aktifitas mahasiswa yang menuntut ilmu. Beberapa fasilitas pendukung kegiatan kampus yang dibangun dan disiapkan oleh masyarakat sekitar kampus antara lain adalah berdirinya pemondokan, warung makan, jasa photocopy, persewaan dan penjualan komputer, tempat kursus, warung telekomunikasi, penjual handphone dan perlengkapannya, cafe, butik serta penjual buku serta studio foto. Fasilitas pendukung tersebut dibangun dalam bentuk kios kecil maupun menyewa rumah toko (ruko) di sepanjang jalan di sekitar lokasi kampus terpadu ini. Kios-kios tersebut ada yang bersifat permanen, yaitu berupa bangunan yang didirikan dengan tembok permanen, ada juga yang semi permanen yang berupa bambu dan menggunakan penyekat tripleks.
Desa dan kelurahan yang memperoleh manfaat ekonomis dari keberadaan kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini antara lain desa Dukuhwaluh, yaitu desa yang berada tepat di belakang kampus, kelurahan Dukuhwaluh. Keberadaan kampus ini juga telah membuat beberapa perubahan pada masyarakat, misalnya dalam hal pekerjaan dan hubungan sosial. Sebelum kampus terpadu berdiri, masyarakat Dukuhwaluh, bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Peneliti tertarik untuk mengangkat judul Analisis Dampak Sosial Keberadaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Terhadap Masyarakat Sekitarnya terutama dalam bidang ekonomi, social dan pendidikan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran pasti tentang perubahan masyarakat yang terjadi setelah berdirinya kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

B.        Rumusan Masalah

        Berdasarkan uraian latar belakang diatas pokok masalah yang dapat dirumuskan adalah “Apakah ada dampak berdirinya Universitas Muhammadiyah Purwokerto baik di bidang ekonomi, social dan pendidikan terhadap masyarakat sekitar Universitas Muhammadiyah Purwokerto?”

C.        Tujuan Penulisan
        Tujuan Penelitian ini adalah:
a.          Dapat mengetahui dampak social dan ekonomi berdirinya Universitas Muhammadiyah Purwokerto terhadap masyarakat di sekitarnya.
b.         Dapat mengetahui tingkat pendidikan masyarakat sekitar dengan adanya Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
D.        Manfaat Penelitian

        Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat;
a.             Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan dampak berdirinya Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
b.            Bagi Akademis, memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah “Praktik Laboratorium 1”, Semester 6.














BAB III
PEMBAHASAN

A.       Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto


 










(Gambar : Halaman depan Gedung Rektorat UMP)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yaitu pengembangan dari IKIP Muhammadiyah Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto merupakan alih bentuk dari IKIP Muhammadiyah Purwokerto yang didirikan tanggal 5 April 1965 bertepatan dengan hari Senin Pahing 3 Dulhijah 1896 Be atau 3 Dzulhijah 1384 H yang merupakan cabang IKIP Muhammadiyah Surakarta cabang Purwokerto terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Pendidikan Umum. Pada tahun 1968 IKIP Muhammadiyah Surakarta Cabang Purwokerto memisahkan diri dari induknya dan berubah menjadi IKIP Muhammadiyah Purwokerto dengan Rektor pertama IKIP Muhammadiyah Purwokerto adalah Drs. H. Djarwoto Aminoto Tahun 1974/1975 IKIP Muhammadiyah Purwokerto membuka fakultas baru, yaitu Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (selanjutnya menjadi FPIPS) dengan jurusan Pendidikan Geografi.
Pada tahun 1981/1982 Fakultas Keguruan Seni dan Sastra dibuka dengan jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Inggris. Tahun 1983/1984 IKIP Muhammadiyah Purwokerto membuka tiga jurusan baru, yaitu Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewargaan Negara (PMP-KN), Jurusan Pendidikan Sejarah yang bernaung di bawah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) dan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Selanjutnya pada tahun 1984/195 berdiri Fakultas Tarbiyah IKIP Muhammadiyah Purwokerto yang embrionya berasal dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Muhammadiyah.
Pada tahun 1985 IKIP Muhammadiyah Purwokerto merelokasi kampusnya dari JL. Dr. Angka ke Dukuhwaluh Purwokerto. Perpindahan ini berlangsung secara bertahap. Proses perpindahan ini baru selesai dengan ditandai seluruh kegiatan dan perkantoran IKIP Muhammadiyah ke Dukuhwaluh pada tanggal 1 Oktober 1986. Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988 dibuka Fakultas Pendidikan Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dua jurusan, yaitu jurusan Pendidikan Matematika dan Jurusan Pendidikan Biologi.
Tahun 1995 dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No.345/DIKTI/Kep/1995 tertanggal 26 Juli 1995 tentang Perubahan Bentuk Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Purwokerto di Purwokerto menjadi Universitas Muhammadiyah Purwokerto di Purwokerto. Jadi setelah 30 tahun lebih berbentuk Institut Keguruan Ilmu Pendidikan sejak tanggal 26 Juli 1995 menjadi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Perubahan ini membawa konsekuensi, yaitu penutupan IKIP Muhammadiyah Purwokerto, penyesuaian dan penyempurnaan antara nama universitas, fakultas, dan program studi. Dalam Diktum Kedua Surat Keputusan tersebut juga diberikan status terdaftar pada fakultas-fakultas baru beserta jurusan dan program studinya, yaitu Teknik (Sipil dan Kimia), Pertanian (Sosial Ekonomi dan Budidaya Tanaman Holtikultura), Perikanan (Budidaya Perairan dan Manajemen Sumberdaya Perairan), dan Fakultas Ekonomi (Manajemen S1/ D3, Akuntansi S1/D3) yang didirikan tanggal 1 Juni 1995.
Tanggal 9 Oktober 1997 Fakultas Tarbiah Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang dikuatkan dengan SK Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No.E/326/1999 tertanggal 14 Oktober 1999. Kemudian pada tanggal 8 April 1998 Fakultas Psikologi menyusul dibuka dengan Program Studi Psikologi untuk jenjang S1 dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No.113/DIKTI/KEP/1998. Pada Tahun Akademik 2000/2001 Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No.226/DIKTI/KEP/2000 tanggal 13 Juli 2000 membuka fakultas-fakultas baru, yaitu Fakultas Sastra, Fakultas Hukum, Fakultas Farmasi dan mengembangkan Fakultas Perikanan menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta membuka jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik.
Hingga saat ini UMP telah memiliki 11 Fakultas dengan 33 Program Studi. UMP saat ini telah berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang diperhitungkan, ini terlihat dengan terus meningkatnya jumlah mahasiswa yang diterima. Dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai UMP membekali para lulusannya dengan ilmu pengetahuan yang baik yang dibalut dalam jiwa Islam, sehingga diharapkan lulusan UMP dapat menjadi "Rahmatan Lil 'Alamin".
Fakultas Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Semenjak berganti nama dari IKIP Muhammadiyah Purwokerto menjadi Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 1995, hingga sekarang UMP telah memiliki sepuluh (10) fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Sastra, Fakultas Hukum, Fakultas Farmasi dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Melalui motto "Maju dalam Budaya, Kokoh dalam Ilmu dan Akhlak Mulia", UMP menghikmatkan diri untuk ikut berperan memajukan dunia pendidikan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas dalam IPTEK, serta kokoh dalam berkepribadian melalui penyelenggaraan proses pendidikan berkualitas yang didukung oleh atmosfer akademik yang bernuansa pada jiwa Islam "Rahmatan Lil Alamin", serta penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang representatif dan modern.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan prodi:
1.      Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) / S1
2.      Pendidikan Geografi / S1
3.      Pendidikan Sejarah / S1
4.      Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia / S1
5.      Pendidikan Bahasa Inggris / S1
6.      Pendidikan Biologi / S1
7.      Pendidikan Matematika / S1
8.      Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) / S1
9.      Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) / S1
Fakultas Agama Islam, dengan prodi:
1.      Pendidikan Agama Islam / S1
Fakultas Ekonomi, dengan prodi:
1.      Manajemen / S1
2.      Akuntansi / S1
3.      Manajemen / D III
4.      Akuntansi / D III
Fakultas Pertanian, dengan prodi:
1.      Agribisnis / S1
2.      Agroteknologi / S1
3.      Teknologi Pangan / S1
Fakultas Teknik, dengan prodi:
1.      Teknik Sipil / S1
2.      Teknik Kimia / S1
3.      Teknik Elektro / S1
4.      Teknik Informatika / S1
Fakultas Psikologi, dengan prodi:
1.      Psikologi / S1
Fakultas Sastra, dengan prodi:
1.      Sastra Inggris / S1
2.      Bahasa Inggris / D III
Fakultas Hukum, dengan prodi:
1.      Ilmu Hukum / S1
Fakultas Farmasi, dengan prodi:
1.      Ilmu Farmasi / S1
2.      Program Profesi Apoteker
Fakultas Ilmu Kesehatan, dengan prodi:
1.      Keperawatan / S1
2.      Keperawatan / D III
3.      Kebidanan / D III
·            PROFIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jenis Perguruan Tinggi            : Swasta
A l a m a t                               : Jl. Raya Dukuh Waluh, Kembaran, Purwokerto
Tanggal Berdiri                       : 5 April 1965
Pendiri                                     : Yayasan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Purwokerto

Jumlah Mahasiswa : 3.500-an
Jumlah Dosen Tetap : 113
Jumlah Dosen Lulusan S2 :
Jumlah Dosen Lulusan S3 :
Luas Kampus : 84.335 m2
Koleksi Perpustakaan : 9.230 judul; 29.300 eksemplar

Program Studi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan:
Program Studi Teknologi Pendidikan (S1, Terdaftar)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1-Terakreditasi-C-1997)
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (S1-Terakreditasi-C-1997)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1-Terakreditasi-C-1997)
Program Studi Pendidikan Sejarah (S1-Terakreditasi-C-1997)
Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (S1-Terakreditasi-C)
Program Studi Pendidikan Geografi (S1-Terakreditasi-C-1997)
Program Studi Pendidikan Matematika (S1-Terakreditasi-C-1999)
Program Studi Pendidikan Biologi (S1-Terakreditasi-C-1999)

Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen (S1-Terakreditasi-B-1999)
Program Studi Akuntansi (S1-Terakreditasi-C-1996)
Program Studi Akuntansi Perpajakan (D3, Terdaftar)
Program Studi Manajemen Pemasaran (D3, Terdaftar)

Fakultas Pertanian

Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (S1-Terakreditasi-B-1999)
Program Studi Hortikultura (S1-Terakreditasi-B-1999)
Fakultas Perikanan
Program Studi Budidaya Perairan (S1-Terdaftar)
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (S1-Terdaftar)
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil (S1-Terdaftar)
Program Studi Teknik Kimia (S1, Terdaftar)

Fakultas Psikologi
Program Studi Psikologi (S1, Terdaftar)
·            SELAYANG PANDANG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Universitas Muhammadiyah Purwokerto merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di jawa tengah bagian selatan. Dengan visi "Menjadi Universitas Unggulan, Modern, dan Islami", maka tidak salah kalau kita memilih Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjadi tujuan kita selanjutnya dalam menempuh pendidikan tinggi.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto atau yang lebih dikenal dengan sebutan UMP saat ini memiliki 10 fakultas dengan 24 program studi Strata-1, 5 program studi Diploma-3 dan 1 program profesi. Selain didukung oleh dosen yang berkualitas, baik lulusan dalam negeri maupun luar negri, UMP juga disokong oleh tenaga administrasi dan IT yang baik serta ruang belajar yang representatif, sehingga proses belajar mengajar maupun administrasi dapat berjalan dengan lacar dan menyenangkan.
Keunggulan Universitas Muhammadiyah Purwokerto:
1.      Gedung perkuliahan yang representatif.
2.      Perpustakaan berbasis komputer.
3.      Laboratorium komputer, internet, sarana praktikum dan laboratorium multimedia.
4.      Pengayaan Bahasa Inggris setara D1.
5.      Beragam unit kegiatan mahasiswa.
6.      Beasiswa dari berbagai sumber
7.      Jaminan kesehatan bagi mahasiswa dan tersedianya layanan kesehatan berupa klinik dan apotek 24 jam.
8.      Sport center untuk berbagai jenis olah raga termasuk wall climbing dengan pelatih bertaraf nasional.
9.      Radio Kampus Gradiosta FM.
10.  Asrama mahasiswa yang dipadu dengan pesantren Islami.
11.  Internet hotspot campus.
12.  Sarana kantin, masjid & area parkir yang luas.
13.  Pendampingan Agama Islam bagi mahasiswa baru.
14.  Student Advisory Center.
15.  Pusat Pengembangan Karir ( Carier Development Center) bagi mahasiswa.
Fakultas
1.      Fakultas Agama Islam,
2.      Fakultas Ekonomi,
3.      Fakultas Farmasi,
4.      Fakultas Hukum,
5.      Fakultas Ilmu Kesehatan,
6.      Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
7.      Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
8.      Fakultas Pertanian,
9.      Fakultas Psikologi,
10.  Fakultas Sastra,
11.  Fakultas Teknik
Program Studi Setingkat Fakultas
1.      Program Studi Keperawatan (S1),
2.      Program Studi Keperawatan (D III),
3.      Program Studi Sanitasi/Kesehatan Lingkungan (D III),
4.      Program Akta Mengajar (Akta IV),
5.      Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (D II),
6.      Program Profesi Apoteker .
Unit Kegiatan Mahasiswa
1.      UKM Broadcasting
2.      UKM LPM Bhaskara
3.      UKM KOPMA Lebah
4.      UKM Teater Perisai
5.      UKM Pramuka
6.      UKM Olah Raga
7.      UKM Beladiri
8.      UKM Mapala Satria
9.      UKM LDK Al Kahfi
10.  UKM Gasebu

B.      Tanggapan  Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Terkait Mahasiswa UMP yang berasal dari warga sekitar Kampus
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai pandangan pribadi masing-masing baik dalam hal permasalahan pribadi maupun permasalahan untuk keluarganya. Terkait dengan permasalahan keluarga khususnya anak ketika masuk dalam usia pendidikan secara tidak langsung sama saja  menginjak usia  yang dewasa atau telah bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Pendidikan memang bertahap dari Dasar (TK) (SD), Menengah Pertama (SMP), Menengah Atas (SMA) sampai Perguruan Tinggi (PT) ,yang paling di soroti dalam hal ini adalah ketika anak menginjak Perguruan tinggi yang dimana posisi orang tua hanyalah sebagai pengawas dan mengarahkan ketika anak memilih apa yang di anggap mampu dan minat dari anak tersebut,jadi orang tua bisa di bilang harus mendukung dari apa yang di pilih anak untuk masa depannya.
Memang pendidikan itu penting tetapi dalam hal inilah saat yang paling berpengaruh untuk masa depan yaitu masuk ke Perguruan Tinggi di sinilah posisi anak menentukan sendiri dari apa yang aka menjadi kecocokan untuk bekal masa depannya.
Menyoroti untuk warga masyarakat yang ada di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dalam hal ini tentunya terkait dangan pilihan para pemuda yang ingin masuk menjadi mahasiswa UMP Sebenarnya besar,akan tetapi melihat realita yang ada di UMP untuk Fakultas dan jurusan Program Studinya belum begitu lengkap dan banyak. Jadi para anak pemuda yang ingin masuk menjadi Mahasiswa UMP kadang tidak jadi karena tidak adanya jurusan yang diinginkannya,itu sebenarnya perrmasalahan yang paling mendasar. Terkait minat Masuk UMP sebenarnya besar tetapi kembali lagi pada diri masing-masing anak tersebut.
C.      Tanggapan Warga Sekitar UMP RT 04/10 Dukuhwaluh tentang berdirinya Universitas Muhammadiyah Purwokerto
1.      Keluarga Bapak Prayitno dan Ibu Sri Wahyuningsih           
Berdirinya UMP bagi keluarga bapak prayitno dan Ibu Sri Wahyuningsih yang merupakan warga dukuhwaluh secara tidak langsung membawa suatu berkah tersendiri. Bagi keluarga mereka dengan berdirinya UMP keluarga ini bisa menambah penghasilan keluarga dengan  membangun kios-kios diperempatan dan menyewakannya. Selain itu ibu Sri Wahyuningsih yang biasanya hanya mengurusi rumah tangga dan mengandalkan penghasilan suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang hanya sebagai pensiunan TNI. Kini ibu Sri bisa menghasilkan uang sendiri untuk membantu perekonomian keluarga dengan membangun sebuah rumah makan sederhana pada tahun 1999 di dekat rumah mereka di Jalan Raden Patah Rt 4/10 setelah itu disusul dengan pembuatan kos-kosan pada tahun yang sama. Sehingga seluruh kebutuhan rumah tangga, sekolah  serta  kuliah anaknya diambil dari hasil sewa kios, kos-kosan, rumah makan dan sisanya dari keuntungan ditabung untuk persiapan kuliah anaknya nomor 3 yang kini duduk dikelas satu SMA. Sedangkan gaji bapak ditabung.
2.      Keluarga Bapak Hadi Nurohman dan Ibu Sukanti (Bu Keti)
Berdirinya UMP merupakan suatu karunia tak terhingga bagi keluarga bapak Hadi Nurohman dan ibu Sukanti yang merupakan warga keturunan asli Dukuhwaluh karena keluarga ini bisa menambah penghasilan keluarga dan tidak terpaku pada penghasilan kepala keluarga yang tak menentu sebagai tukang becak yang membawa sayuran di Pasar Wage. yang per /harinya hanya memperoleh paling besar Rp. 15000,00. Kini dengan adanya UMP keluarga ini tak ketakutan dan pusing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah tiga anaknya. Yakni dengan memanfaatkan sebagian ruangan rumahnya untuk kos-kosan pada tahun yang sama disusul dengan pendirian warung rujak pada tahun 2003 dirumahnya di Jalan Raden Patah RT3/10.
3.      Keluarga Bapak Aris Wardoyo dan Ibu Warsini  
 Semakin banyaknya mahasiswa yang memilih UMP sebagai tempat kuliah dan seiring dengan pergantian nama dari IKIP menjadi UMP, mahasiswa bebas memilih jurusan di UMP.                                                         Kesempatan ini dipakai oleh ibu Warsini yang merupakan warga asli Dukuhwaluh untuk menambah penghasilan keluarga dengan mendirikan warung sembako di depan rumah mereka di Jalan Raden Patah RT3/10. Dengan demikian ibu warsini bisa membantu suaminya yang berprofesi sebagai supir pengangkut barang di Pasar Wage. Keluarga ini bisa menyekolahkan anak  mereka yang pertama sampai tingkat perguruan tinggi, sedangkan tiga anaknya masih sekolah.

4.         Keluarga Bapak Roso Sunarto dan Ibu Sugiyah                                                                                                                                                                                                                                                                                     
Berdirinya UMP bagi keluarga bapak roso sunarto dan ibu sugiyah yang tinggal di Jalan Raden Patah RT4/10 membawa berkah tersendiri  karena mereka bisa merintis warung sederhana disamping rumahnya yang menjual, sayur-sayuran, daging lengkap dengan bumbu dapurnya. Menyusul kemudian pada tahun 1996 keluarga ini mendirikan kos-kosan. Sehingga keluarga ini bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan menyokalahkan kedua putri mereka sampai tingkat perguruan tinggi, dan kini putri mereka telah bekerja sebagai PNS yaitu putri yang  pertama di PERPUSDA  dan yang kedua di dinas peternakan.
5.      Keluarga Bapak Sukarto
Pergantian nama dari IKIP menjadi ump secara tidak langsung membawa berkah bagi usaha warung makan yang telah dirintis oleh pasangan suami isteri ini sejak tahun 1982.semakin Banyaknya pelanggan yang menyukai masakan warung bu karto yang dapat kita jumpai dijalan raden atah RT4/1o depan dieng   membawa keuntungan bagi keluarga ini sehingga keluarga ini bisa menyekolahkan bahkan menguliahkan ke lima anak mereka sampai  tingkat sarjana hanya satu orang yang tidak kuliah dia memilih meneruskan usaha orang tua mereka.
6.      Keluarga Bapak Seno
            Pergantian  nama dari IKIP menjadi ump secara tidak langsung membawa berkah dan kemajuan bagi usaha warung makan yang pertama didirikan didukuh waluh pada tahun1970 ini.banyaknya mahasiswa yang menyukai masakan bu seno membuat usaha makanan kecil- kecilan yang dulunya dijajakan didepan perempatan setiap pagi dan hanya beralaskan meja  kini berkembang dan makanannya sudah dijual diwarung mulai tahun1982. dan terus berkembang hingga kini dan mempunyai 10 karyawan selain itu berkat usaha yang dirintis bu seno  beliau tidak lagi mengandalkan gajih suaminya sebagai pensiunan guru musik untuk membiayai kehidupan sehari –hari,  sekolah 1 anaknya dan 1 cucunya dan keluarga ini juga bisa mendirikan rentalan music didalam rumah pada tahun  ,tanah serta mobil yang tinggal bersamanya sedangkan kelima anakya yang lain sudah menjadi sarjana dan bekerja.    

                                   
7.      Keluarga Bapak Warso dan Ibu Weni
            Pergantian nama dari IKIP menjadi UMP secara tidak langsung mempengaruhi usaha kos-kosan yang telah dirintis keluarga orang tua pak Warso yang kini telah diwariskan pada pak Warso. Banyaknya mahasiswa pencari kos-kosan secara tidak langsung membuka mata pak Warso untuk mengembangkan kos-kosan warisan dari keluarganya pada tahun beliau membangun kos-kosan.
D.      Tanggapan Warga Sekitar UMP RT 04/04 Dukuhwaluh Tentang Berdirinya Universitas Muhammadiyah Purwokerto
1.      Keluarga Bapak Tarkim
            Bapak Tarkim merupakan ketua RT 04 RW 04. Beliau bekerja sebagai PNS dan merupakan penduduk asli Dukuhwaluh di jalan Nangka. Pak Tarkim dulu juga sempat menjadi staf perpustakaan/TU di UMP. Tetapi berhenti setelah kesibukan beliau yang menjadi seorang anggota PNS.
            Pada saat masih IKIP Muhammadiyah, tidak ada dampak yang signifikan yang dirasakan warga sekitar Dukuh Waluh. Tetapi menurut Beliau setelah berganti menjadi UMP ada beberapa dampak yang diterima warga asli Dukuh Waluh baik dampak positif maupun dampak negatif. Dahulu mata pencaharian warga sekitar masih menjadi petani dan peternak. Tingkat ekonomi meningkat dengan membuka berbagai macam jenis usaha seperti kos-kosan, warung makan, konter HP dan lain-lain, tapi ada juga yang menjadi halangan karena setelah banyak pihak dari luar wilayah Dukuhwaluh yang mulai berinvestasi dengan cara membuka usaha yang besar seperti mini market/supermarket yang menyebabkan usaha-usaha kecil yang dibuat oleh warga asli Dukuhwaluh menjadi mati karena terhambat faktor modal.
            Menurut beliau lebih banyak dampak positif daripada dampak negatif. Semakin lama UMP berkembang pesat setelah dibangun fakultas Farmasi, Teknik dan PGSD yang semakin memajukan UMP. Hal ini mengakibatkan daerah Dukuhwaluh 50% warganya di huni oleh masyarakat pendatang. Di daerah RT 04. tidak ada yang buta huruf/buta aksara tingkat pendidikan minimal SMP. Di RT 04 ada perkumpulan pengajian ibu-ibu yang membiayai sekolah anak-anak SD sampai selesai dengan memberikan bantuan seperti pakaian, biaya transportasi sampai lulus SMA.
            Warga RT 04 yang berpendidikan hingga perguruan tinggi sekitar 20 orang, dan yang menjadi sarjana umur tua mencapai 5 orang. Dengan adanya UMP perilaku masyarakat menjadi berubah, warga banyak yang mengikuti kegiatan seperti pengajian yang diselenggarakan di Masjid Ahmad Dahlan UMP. Tetapi menurut beliau di UMP kegiatan non kurikuler yang berkaitan dengan agama masih kalah dengan universitas lain. Kegiatan agama menurun meskipun secara fisik UMP semakin maju. Putra dari beliau juga merupakan mahasiswa jurusan Teknik Informatika di UMP.
2.          Keluarga bapak Karsito dan Ibu Darsiah
            Bapak Karsito dan Ibu darsiah adalah salah satu warga asli di daerah Dukuh Waluh, lebih tepatnya warga dari jalan Nangka. Beliau sudah puluhan tahun menetap di kawasan sekitar kampus UMP. Keluarga ini terdiri dari Bapak Karsito sebagai kepaka rumah tangga, ibu Darsiah dan 2 orang anak yang bernama Wawan dan doni.
            Bapak Karsito sekarang sudah tidak bekerja, dan ibu Darsiah membuka usaha warung di depan rumah sedangkan putranya sudah bekerja sebagai karyawan toko di daerah purwokerto. Pada saat UMP masih dikenal sebagai IKIP Muhammadiyah, bapak Darsito bekerja sebagai buruh. Menurut keterangan beliau, dahulu sebelum UMP dibangun, daerah ini masih berupa kebun tebu yang sangat luas dan merupakan daerah peternakan.
            Pada saat masih IKIP, warga disekitar Dukuh Waluh tingkat ekonominya masih tergolong rendah, hal ini dikarenakan daerahnya masih sepi. Setelah dibangun UMP, daerah sekitar lama-lama semakin ramai. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga pendatang yang mulai berinvestasi di sekitar kampus.
             Semakin hari UMP semakin terkenal dan semakin banyak mahasiswa, dengan hal ini mengakibatkan terbukanya peluang usaha bagi warga sekitar, dengan cara membuka usaha warung makan, usaha sewa kos dan usaha-usaha yang lain. Hal ini juga yang kemudian dimanfaatkan oleh keluarga bapak Karsito dengan membuka warung kelontong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mahasiswa yang kos di sekitar rumah bapak Karsito.
            Menurut bapak Karsito, dampak yang dirasakan dengan keberadaan UMP yaitu tingkat ekonomi warga sekitar agak sedikit meningkat, selain itu UMP juga banyak mengadakan kegiatan yang mengikutsertakan warga sekitar seperti jalan sehat pada saat Milad UMP dan kegiatan kerohanian Majlis ta’lim. Keluarga bapak Karsito juga setiap minggu mengikuti pengajian yang diadakan di masjid UMP. Bagi keluarga bapak Karsito dampak UMP dalam pendidikan tidak berpengaruh, karena putranya bersekolah hanya sampai tingkat SMA.
3.      Keluarga Bapak Nartim (Menjahit sejak tahun 70an) dan Bu Suwarni
Pak Nartim adalah seorang penjahit yang sudah puluhan tahun berada sebelum dan sesudah berdirinya Perguruan Tinggi UMP. Dulu Universitas Muhammadiyah Purwokerto bernama IKIP hingga sekarang berganti nama UMP. Pak Nartim menggantungkan hidup, sudah banyak langganannya menjahit baik dari kalangan dosen, para pekerja UMP, mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Pak Nartim menambahkan bahwa ada seorang anaknya yang bekerja di UMP. Sebagai tenaga pembantu, namun yang memprihatinkan pak Nartim sudah kurang lebih 10 tahun anaknya bekerja tapi sampai sekarang belum diangkat menjadi pegawai. Pak Nartim berharap agar anaknya cepat diangkat.









PERBEDAAN IKIP DAN UMP ( DAHULU DAN SEKARANG)
 berdasarkan hasil wawancara dari warga sekitar UMP RT 04/10 dan RT 04/04 Dukuhwaluh
IKIP
·         Ilmu
Mahasiswa dari Univversitas Muhammadiyah Purwokerto dulu terkenal dengan ilmu pengetahuannya dan akhlaknya yang baik. Menurut warga mahasiswa dikenal focus dan prioritas utama adalah pendidikan.
·         Mahasiswa Membaur dengan masyarakat sekitar
Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto dulu sangat dekat dengan masyarakat sekitar UMP. Hal ini dapat dilihat dengan akrabnya hubungan yang harmonis seperti keluarga sendiri antara mahasiswa dan masyarakat. Di lingkungan kos-kosan anak kos membaur dengan ibu kos dan warga tetangga. Di lingkungan masyarakat mahasiswa ikut kegiatan masyarakat.
·         Fasilitas dan sarana prasarana masih minim dan sederhana.

UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
·         Mahasiswa berlomba-lomba mencari pacar, lebih mengutamakan berpacaran daripada mengutamakan pendidikan mendapatkan ilmu.
·         Mahasiswa sekarang ini terkesan cuek terhadap masyarakat sekitarnya.
·         Kegiatan keagamaan untuk sekarang kurang.
·         Kemajuan UMP terlihat pada fisiknya pembangunan gedung UMP yang mewah dan semakin lengkapnya fasilitas dan sarana prasarana di UMP.








TINGKAT PENDIDIKAN WARGA SEKITAR UMP RT 04/04 DUKUHWALUH
Dari 26 KK RT 04 RW 04 terdapat 85 orang.
Untuk kelahiran 1989 – 1999 terdapat 10 orang yaitu 0,14%
Pendidikan terakhir terdiri atas :
SD                         : 1 orang →  × 100%  = 10%
SMP                      : 1 orang →  × 100%  = 10%
SMA                     : 5 orang →  × 100%  = 50%
Perguruan Tinggi   : 3 orang →  × 100%  = 30%


Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara yang melanjutkan Perguruan Tinggi lebih sedikit daripada yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Namun jumlah yang melanjutkan ke perguruan tinggi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan zaman.

TINGKAT PENDIDIKAN WARGA SEKITAR UMP RT 04/10 DUKUHWALUH

Dari 30 KK RT 04 RW 10 terdapat 90 orang.
Untuk kelahiran 1989 – 1999 terdapat 10 orang yaitu 0,15%
Pendidikan terakhir terdiri atas :
SD                         : 1 orang →  × 100%  = 10%
SMP                      : 1 orang →  × 100%  = 20%
SMA                     : 4 orang →  × 100%  = 40%
Perguruan Tinggi   : 3 orang →  × 100%  = 30%

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara yang melanjutkan Perguruan Tinggi lebih sedikit daripada yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Namun jumlah yang melanjutkan ke perguruan tinggi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan zaman.

BAB IV
PENUTUP
A.                Simpulan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto sekarang banyak perubahan, baik perubahan fisik yang menonjol juga perubahan system dari pandangan masyarakat. Universitas Muhammadiyah memang terkenal dengan kegiatan keagamaannya dari dulu, namun seiring berjalannya waktu ternyata masyarakat di sekitar banyak merasakan perubahan dan dampak pendidikan, social dan ekonomi diantaranya :
·         Dulu Mahasiswa selain belajar di kampus tapi juga berbaur dengan masyarakat di sekitar UMP. Kebersamaan ini sangat terasa sekali di tempat kos-kosan mahasiswa terlihat akrab dan bersikap bersahabat dengan warga disekitar. Dengan mempedulikan lingkungan sekitarnya, mahasiswa UMP dulu terkenal peka dan sensitive tentang kegiatan social di masyarakat sekitarnya seperti kegiatan bakti social. Tapi sekarang mahasiswa cenderung lebih tertutup dan acuh tak acuh terhadap masyarakat di sekitar. Mahasiswa lebih senang menghabiskan waktu dengan main game dan pacaran daripada berbaur dengan masyarakat. Mahasiswa kurang tanggap terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Malah terkesan tak peduli dan tak mau tahu.
·         Dari segi keagamaan memang mahasiswa UMP dipandang lebih unggul dan baik dalam ilmu agamanya. Sekarang pun image itu masih melekat pada mahasiswa UMP. Hal ini berdmpak pada masyarakat di sekitarnya, warga antusias mengikuti kegiatan yang bersifat keagamaan di lingkungan UMP seperti sholat jumat berjama’ah, pengajian rutin setiap hari Minggu, pengajian ibu-ibu dll. Hubungan harmonis yang terjalin antara warga Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Rektor, Dosen, Staf TU, mahasiswa) dan masyarakat di sekitar sungguh terasa. Kampus UMP tak pernah sepi dikunjungi warga sekitar. Namun lambat laun kebersamaan antara warga kampus dan warga sekitar terlihat memudar. Hal ini disebabkan karena perubahan kebijakan setiap Rektor yang memimpin UMP. Setiap pemipin mempunyai karakternya masing-masing. Perbedaan ini semakin mencolok pada tahun-tahun terakhir dengung pengajian mulai surut, kegiatan keagamaan yang melbatkan masyarakat sudah jarang diadakan.
·         Kemajuan yang dirasakan masyarakat sekitar UMP sekarang ini adalah dengan kemegahan gedung UMP yang berdiri kokoh, di sana sini sedang dibenahi pembangunan UMP. Dari segi fisik gedung yang berdiri kokoh menunjukkan betapa majunya sekarang UMP, di samping itu fasilitas yang disediakan semakin bertambah baik dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
·         Banyak warga sekitar yang menggantungkan hidup dari UMP diantaranya: Pedagang (Batagor, leker, rujak, pernak pernik asesories, mie ayam, bakso, cilok, cimol, dll), warung makan, photocopy, rental computer, warung internet (warnet), toko baju, toko kerudung, toko sepatu, toko tas, konter handphone dan kos-kosan. Semua pedagang ada  setelah berdirinya Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Karena sebelum berdirinya UMP masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Secara tidak langsung Universitas Muhammadiyah memberikan lapangan pekerjaan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitarnya.

B.                 Saran
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar UMP Dukuhwaluh RT 04/04 dan RT 04/10 dan kondisi di lingkungan UMP yang kami rasakan maka kami sebagai mahasiswa  menyampaikan saran demi kemajuan Universitas Muhammadiyah Purwokerto adalah sebagai berikut:
·         Agar lebih digalakkan dan ditingkatkan kegiatan kemasyarakatan.
·         Memperbanyak kegiatan social guna meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar serta suapaya mahasiswa lebih bisa berbaur dengan masyarakat di sekitar UMP.
·         Meningkatkan kegiatan keagamaan.
Warga sekitar UMP agar ikut disertakan dalam kegiatan keagamaan misalnya: dilakukan dengan adanya kegiatan pengajian. Harapan agar UMP mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat diikuti oleh warga disekitarnya.
·         Menjalin hubungan yang baik dan harmonis antara masyarakat sekitar dan pihak kampus UMP baik dari jajaran atas hingga bawah bukan hanya mahasiswa saja tetapi juga seluruh kalangan UMP.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pgsd-umpwt.info/ (Diakses pada tanggal  6 Mei 2011)
http://www.ump.ac.id/index.php?detail=yes&gol=8  (Diakses pada tanggal 6 Mei 2011)
http://www.ump.ac.id/index.php?detail=yes&gol=3 (Diakses pada tanggal 6 Mei 2011)
http://www.ump.ac.id/index.php?detail=yes&gol=6 (Diakses pada tanggal 6 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar